Tiga Makhluk Pertama yang Menyombongkan Diri di Hadapan Tuhan (Bag. 1)
Kisah Iblis (nama aslinya konon Al Haris) yang menyombongkan diri di hadapan Tuhan mungkin populer. Di dalam agama-agama samawi, dengan sebutan apapun itu (Azazil, Samael, Lucifer, dsb) semua adalah nama sebutan / 'gelar'. Di akhir tulisan ini, kita akan tahu makna sebenarnya dari Iblis.
Makhluk pertama, sebenarnya bukan Iblis dari kata yang berarti jahat, bersedih hati, putus harapan), melainkan malaikat. Kisah ini ada di surat Al Baqoroh : 30. 
Al-Baqarah ayat 30
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Dalam khasanah tasawuf, ada diksi yang disebut sebagai *khatir*, bisikan, hembusan. Khatir sendiri ada 4 jenis. Dari Tuhan (Robbani) ini khusus dan bisa apa saja yang pasti dikonfirmasi oleh Qur'an dan hadits, prosesnya bernama *muthola'ah*, dari kata yang berarti menaiki, tangga, menyelidiki, ayat-ayat-Nya. Khatir dari Malaikat (Malaki), ini berkenanan dengan dorongan/ajakan ibadah dan muamalah. Dari Setan (Syaithoni), ini pasti tentang buruk sangka pada Tuhan, merasa acuh pada Tuhan, sombong, dsb. Terakhir dari nafsu (nafsani), biasanya tentang dorongan mencari kenyamanan personal.
Dalam _kasus_ ayat di atas, para malaikat yang merupakan makhluk-makhluk pertama sebelum jin dan manusia, mereka juga mendapatkan khatir robbani. Malaikat, jika kita pakai pendekatan wujud zat cahaya, diciptakan dari cahaya, yang merupakan wujud zat ke-5. Empat wujud zat lainnya adalah plasma (unsur dasar jin), gas / nebula / dukhon (unsur materi big bang), air dan tanah (DNA / blueprint makhluk hidup materil).
Malaikat mendapatkan khatir robbani, yang menjadikan mereka dapat berbincang dengan Tuhan kapan saja. Dan malaikat paling tinggi adalah Jibril, sang imam. Mereka dapat berbincang lewat ruh suci mereka, dengan khatir, tanpa tahu _dimana_ Tuhan mereka. Sebab Tuhan _mukhalafatul lil hawaditsi_ , berbeda dengan hal-hal ciptaan / makhluk. Di sisi lain, dalam khasanah tasawuf, seorang makhluk dapat mentaati-Nya, bukan karena usahanya sendiri. Itu murni dari rahmat-Nya, sehingga kita, termasuk malaikat, tak akan mampu taat kecuali dengan kekuatan-Nya. Sekali lagi, dalam khasanah tasawuf.
Dalam ayat di atas, diceritakan yang pada akhirnya malaikat harus sujud pada _Adam_ , sebagai 'hukuman' dari kesombongannya. Lalu, dimana letak sombongnya malaikat? Ketika mereka berkata : 
وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ 
Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu selalu?”
Mereka yang berkata seperti ini dan seakan protes pada Tuhan, adalah para malaikat al mala'ul a'la. Malaikat-malaikat yang 'baru naik derajat', dari sebelumnya sebagai malaikat-malaikat al mala'ul adna (malaikat penghuni wilayah kerendahan). Dan mereka 'tak tahu adab', lupa, 'sombong', bahwa ketaatan mereka semata-mata karena karunia Tuhan, bukan sebab kekuatannya sendiri. Kita tahu, ending dari kisah ini adalah perintah 'merendahkan diri' para malaikat kepada Adam. Makhluk-makhluk suci dan tinggi seperti mereka, harus bersujud kepada manusia. Itu seperti seorang raja yang harus tunduk pada seorang 'rakyat'. Hanya manusia berjiwa besar yang mampu seperti itu. Sebab, sujudnya raja tetap jadi raja, berdirinya rakyat tetap menjadi rakyat. Allah mengasihi semua makhluk, melayani, mengabulkan, seperti apapun jahatnya manusia, tanpa Dia kehilangan sedikitpun kerajaan-Nya. Sedangkan manusia, se-berlimpah apapun kekayaan manusia, ia tetap makhluk, dan kelak mati.
Nah, kisah tentang 2 makhluk pertama yang menyombongkan diri lainnya, juga kisah manusia dan jin pertama yang taat, insyaallah besok dilanjut.
*Bersambung sik.. ngopi sik luuur...*
ذهب ظمء و بتلتل ءرق و ثبتل اجر انشا الله
Selasa, 28 Maret, 6 Ramadan 2023
