Tersambung dan Terputus
الابتر
وماءدرا كماالابتر؟
Terputus.
Apa itu keterputusan?
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ 
Sungguh, orang-orang yang membencimu (rasulullah) dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
Sholat, dari kata °صلة / صل , secara mendasar, berarti *koneksi*, ketersambungan. Maka ada hadits nabi yang mengatakan bahwa اصلة نور, sholat adalah cahaya. Ada perkataan lain, sepertinya memang hadits, bahwa اصلة معرخ المعمنين، sholat adalah _mi'raj_ orang-orang beriman. Bahwa sholat, adalah cara diri kita 'menyambungkan' diri dengan Allah dan para 'penduduk langit' lainnya. Seperti ketika rasulullah mi'raj.
Dalam kata yang hampir sama, _shil_ / shilaturahmi / silaturahmi (bahasa Indonesia), berarti menyambungkan kasih sayang. Dan sebab kita adalah umat rasulullah yang diutus sebagai rahmatan lil alamin (kasih sayang untuk seluruh alam), maka silaturahmi kita idealnya adalah 'langit' dan bumi. Kita tersambung dengan penduduk bumi, apapun itu. Dan kita juga tersambung dengan 'penduduk langit' dengan sholat kita itu. Kita tak sedang membahas 'alien' atau makhluk luar angkasa, ya. Itu cerita usang dalam sains modern saat ini.
Jadi, siapakah kaum yang terputus itu?
Mereka adalah orang-orang yang membenci rasulullah (beserta keluarganya). Sebentar, pembahasan tentang ahlul baith (di Indonesia dikenal para habaib / habib) kita skip dulu. Kita tak akan bahas itu. Di tulisan berikutnya akan aku bedah bagaimana cara kita mencintai rasulullah lewat keluarganya. Sabar, ya. Sebab : 
Al-Baqarah ayat 45
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
Bahas tentang kontroversi mencintai para habaib kita skip dulu. Sabar.
Orang yang terputus dari cinta Allah adalah mereka yang memutuskan koneksi 'sholat' dan 'silaturahmi' tadi. Mereka memutuskan diri dengan apa yang seharusnya tersambung.
Seperti ayat di atas, sabar dan menjaga ketersambungan dengan 'langit' dan bumi, selalu dalam kesadaran ilahiah (dzikir/sholawat) dan menjaga hubungan sosial itu sangat berat kecuali untuk orang-orang الْخٰشِعِيْنَۙ. Siapa itu *Al Khosyi'in*?
Dari kata خشع، tunduk, takluk, merendahkan diri. Kaum Al Khosyi'in adalah orang-orang yang tunduk total pada Allah. Bukan berarti dia tak bisa salah / dosa, tetapi bahkan untuk salah atau dosa itu harus diperintah / disuruh. Agar di hadapan manusia, ia tetap menunjukan sisi *basyariyah*-nya (kemanusiawiannya). Kalau kata Mbah Sujiwo Tedjo, menghina Tuhan itu tak harus dengan membakar atau mengencingi Qur'an, tapi khawatir esok tak dapat rejeki saja itu menghina Tuhan. Dan orang-orang yang tidak mau merendahkan dirinya pada Tuhan, yang enggan sholat, enggan sholawat, enggan silaturahim langit bumi, itulah orang-orang *Al Abtar*. Mudah-mudahan kita tak termasuk dalam golongan itu. Amin
ذهب ظمء و بتلتل ءرق و ثبتل اجر انشا الله
Jumat, 14 April, 23 Ramadan 2023
