Nunggu Maghrib (2)

Java Tivi
0

Makan dan Minumlah tapi...


‎Al-A'raf ayat 31


‎۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ


‎Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.


‎Makan, minum, pakailah pakaian yang baik. Apa itu pakaian yang baik?


‎Al-A'raf ayat 26


‎يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ


‎Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.


‎Lagi-lagi, perhatikan apa yang kita makan, minum, dan pakai. Sudah jelas mana yang haram dan itu pasti buruk untuk manusia, dan mana yang halal. Babi dan hal-hal haram lainnya mungkin buruk untuk manusia makan, tapi tidak masalah jika itu untuk makanan harimau di kebun binatang, misal. Atau harimau juga enggan ya? Wah, kita mesti riset itu.


‎Ada yang tanya, apakah berjemur menikmati cahaya matahari dan menghirup udara segar membatalkan puasa? Sebab, kata si penanya, panas matahari mengandung vitamin K dan D, lalu udara segar juga enak untuk dinikmati tubuh di pagi hari. Bagaimana hukumnya kita mengkonsumsi vitamin dari matahari dan udara itu?


‎Sebenarnya, tubuh, pikiran dan hati manusia tiap saat juga menyerap sesuatu dari lingkungan sekitarnya. Tubuh menghirup udara, dan di dalam udara itu banyak zat-zat racun, bakteri, virus, dsb. Pikiran pun sama, dalam wilayah kuantum, pikiran kita bersentuhan atau bahkan menyerap informasi dari lingkungannya. Perasaan sedih, galau, marah, senang, dari sekitar kita dapat dirasakan di wilayah kuantum tersebut oleh pikiran kita. Demikian juga hati, di wilayah yang lebih halus, cahaya, dapat menyerap informasi-informasi 'langit'. Itu mengapa para wali dan nabi dapat 'berkomunikasi' dengan wilayah 'mereka'. Lalu, bagaimana caranya agar pikiran dan hati kita dapat seperti itu? Perhatikanlah makan, minum, dan pakaian kita.


‎Langit dan bumi menyediakan makan dan minum yang bahan-bahannya baik, enak, jangan konsumsi itu sambil berpikiran buruk. Makan dan minumlah, dengan pikiran yang baik dan hati yang damai. Sebab, pikiran dan sikap (watak) yang buruk menjadikan makanan dan minuman kita tak sesempurna seperti sebelum kita makan. Untuk akal kita, 'makan dan minumlah', konsumsi data-data, pengetahuan-pengetahuan yang baik, yang sehat, terverifikasi benar, tidak bias atau 'katanya benar'. Sama halnya dengan hati, 'makan dan minumlah' hal-hal yang abadi, agar penduduk-penduduk dari wilayah keabadian dapat kita 'lihat'. Makan, minum, pakaian takwa, adalah hal-hal yang Allah ajarkan dalam Qur'an, lewat teladan nabi, dan _hal_ para kekasih-Nya. _Makanan-makanan_ yang buruk, baik untuk tubuh, pikiran atau hati, akan menjadikan diri kita semakin buruk juga. Seperti kata Buya Hamka :



‎*Orang yang selalu (senang) berbohong, pada suatu saat akan kehilangan ukuran untuk membedakan mana kebenaran dan mana dusta*


‎Orang-orang seperti itu tak akan punya rasa malu, salah, rendah, sekalipun sikapnya bertolak belakang dengan hal-hal baik. Sebab, baik buruk pun mereka akan sulit mengukurnya. _نعذبللة من ذلك_


‎ذهب ظمء و بتلتل ءرق و ثبتل اجر انشا الله


‎Selamat berbuka, kawan...


‎Jumat, 2 Ramadan, 24 Maret 2023

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)