🌌 Doa Sang Pengikut yang Tak Lagi Punya Daya, Tapi Tetap Setia

Java Tivi
0



Yā Rasūlallāh...

Ini aku—yang sudah tak tahu harus berharap pada apa lagi.
Aku tak menuntut dipeluk. Aku tak menagih disapa.
Aku hanya...
berjalan di belakangmu,
dengan tubuh yang letih,
dengan iman yang kadang remuk tapi tak mati.

Wahai Nabi yang paling lembut,
jika pandanganmu tak sempat menoleh ke arahku,
cukup bagiku Kau tahu aku masih ikut,
meski dengan kaki yang terseret,
meski tanpa semangat,
tapi juga…
tanpa pernah berpaling.

Wahai yang Allah muliakan,
aku tak minta mukjizat.
Aku tak minta kemenangan.
Aku hanya ingin
tidak dikeluarkan dari barisanmu.

Jika doaku tak lagi kuat menembus langit,
titipkanlah namaku dalam sujudmu—
seperti dulu kau titipkan umatmu dalam munajat malam.

Dan jika pun aku harus jatuh sebelum sampai,
biarlah debu langkahku
tetap menyertai jejakmu—
sebagai saksi, bahwa aku pernah memilih setia,
meski dunia membungkamku dalam sunyi.

Allāhumma ṣhalli ‘alā Muhammad,
wa ‘ala āli Muhammad.

 


Engkau tahu hatiku sudah tak sama lagi,
tapi masih ingin selalu sama seperti dulu - bersama-mu.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)