Siapa keluarga Nabi Muhammad?
Jika pun membenci itu boleh, hampir pasti itu (kebencian) tidak tertuju pada benda/subjek. Hampir pasti itu hanya untuk sifat, tindakan, karakter. Sebab, membenci orang atau benda, selain manusia dan dunia adalah tempatnya kerusakan terjadi, sangat mungkin kita juga bisa diam-diam memiliki sifat yang kita benci itu. Contoh kecil, kita tak senang dibohongi. Tapi apa benar kita tak pernah berbohong, pada orang lain, pada anak kita, pada diri kita sendiri? Maka kebencian itu, bukan pada subjek, tapi pada apa yang dikerjakan subjek itu.
Banyak media hari-hari ini mengabarkan tentang kebenciannya pada para habaib. Keluarga nabi, habaib, siapakah itu? Apakah boleh kita membencinya?
1. Keluarga Nabi adalah mereka yang tidak boleh menerima sedekah. Soal mereka ini, ada beberapa penjelasan: Mereka adalah Banu Hasyim dan Banu Muthalib. Ini adalah pendapat Imam As-Syafi’i (Al-Umm karya Imam As-Syafii: II/88 dan Al-Hawi karya Imam Al-Mawardi: VII/516) dan Imam Ahmad (Al-Mughni karya Ibnu Qudamah: II/517)
2. Keluarga Nabi Muhammad SAW adalah keturunan dan istri-istri beliau SAW. Ini pendapat Ibnu Abdil Bar (At-Tamhid karya Ibnu Abdil Bar: XVI/183-196). Pendapat ini berdalilkan hadits: اللهم صل على محمد وعلى آل محمد Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ka’ab ibn Ajrah. Juga berdalilkan hadits riwayat Imam Bukhari: اللهم صل على محمد وعلى وأزواجه وذريته Mereka menegaskan bahwa makna kata “āli” dan “ahlu” adalah sama.
3. Keluarga Nabi adalah para pengikutnya sampai hari kiamat. Pendapat ini disampaikan juga oleh Ibnu Abdil Bar dan lain-lain. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Jabir bin Abdullah yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi (Sunan: II/82). Pendapat ini dipilih juga oleh sebagian pengikut Imam Syafi'i (Al-Hawi: VII/517) dan diunggulkan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim: VII/185). 
4. Keluarga Nabi adalah orang-orang bertakwa dari kalangan umatnya. Pendapat ini dikemukakan oleh Qadhi Husein (At-Ta’liqatul Kubra), Ar-Raghib, dan lain-lain.
Demikian itu definisi keluarga nabi. Bahkan, kita, umat beliau, juga tergolong dalam keluarganya, dalam konteks orang-orang yang bertakwa.
Dalam hal kebencian, tak harus pada keluarga nabi, pada orang biasa pun tak boleh. Sebab, mengingatkan keburukan seseorang akan lebih mengena jika dengan kasih sayang, daripada kebencian. Bagaimana jika tak mau diingatkan? Maka biarkan itu jadi urusan Tuhan. 
_Jika tak mampu mengubah jalan yang kita lalui, maka carilah jalan lain yang lebih mudah. Atau, kuatkan diri kita untuk mampu melaluinya. Tanpa perlu menghabiskan energi kita untuk membenci siapapun atau apapun itu._
ذهب ظمء و بتلتل ءرق و ثبتل اجر انشا الله
Minggu, 16 April, 25 Ramadan 2023
